Isra Mikraj Merupakan dua bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ dalam waktu satu malam Saja. Yaitu perjalanan dari Madjidi Haram ke Madjidi Aqsha, kemudian dari Madjidi Aqsha ke Sidratul Muntaha. Pada peristiwa Isra Mi ‘raj ini, Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah Nabi Muhammad ﷺ mendapat perintah untuk menunaikan Shalat lima waktu sehari semalam.

Isra dan Miraj sebenarnya terdiri dari dua bagian perjalanan Nabi Muhammad ﷺ , yaitu Isra & Miraj.
1. Peristiwa Isra
Peristiwa Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad ﷺ dari Kabah di Mekkah ke Masjid Al Aqsa yang berada di Yerusalem. Saat itu, perjalanan dari Kabah ke Masjid Al Aqsa dapat ditempuh dengan kuda atau unta selama satu bulan. Namun, Nabi Muhammad ﷺ dapat menempuh perjalanan tersebut hanya dalam satu Malam . Di perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW mengendarai hewan bernama Buraq. Buraq digambarkan memiliki tubuh seperti kuda putih dengan sayap dan ekor burung merak. Sesampainya di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW dikisahkan memimpin para nabi terdahulu untuk melaksanakan ibadah salat dua rakaat.
2. Peristiwa Miraj
Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad ﷺ dari Masjid Al Aqsa (Baitul Maqdis) menuju ke langit ketujuh (Sidratul Muthana). Di langit pertama bertemu Baginda bertemu Nabi Adam AS, dilangit kedua bertemu Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS, Dilangit ketiga bertemu Nabi Yusuf AS, dilangit keempat bertemu Nabi Idris AS, Dilangit kelima bertemu Nabi Harun AS, Dilangit Keenam Bertemu Nabi Musa AS dan Dilangit Ketujuh Bertemu Nabi Ibrahim AS. Sampai akhirnya Rasulullah dinaikkan ke Sidratul muntaha hingga ke Bait al-Makmur (sejajar dengan kakbah di makkah namun letaknya diatas langit ketujuh).
Di Bait Al-Makmur inilah Rasulullah ﷺ diriwayatkan mendapat perintah Shalat Fardhu 50 waktu. Lalu Rasulullah ﷺ kembali turun hingga bertemu Nabi Musa AS. Beliau lalu bertanya kepada Rasulullah ﷺ “Apa yang diperintahkan kepadamu?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Lima puluh waktu Shalat.” nabi Musa AS berkata, “Umatmu pasti tidak sanggup melakukan itu, kembalilah ke Rabb-mu dan mintalah keringanan untuk umatmu!”
Lalu Rasulullah ﷺ kembali naik ke bait al-makmur didampingi malaikat Jibril untuk meminta keringanan. Setiap kali Rasulullah ﷺ turun hingga ke langit ke 6 dan bertemu nabi Musa AS, beliau selalu berkata kepada Rasulullah ﷺ “Umatmu pasti tidak sanggup melakukan itu, kembalilah ke Rabb-mu dan mintalah keringanan untuk umatmu!” hingga sampai akhirnya tersisa 5 waktu Shalat pun nabi Musa AS masih berkata “Umatmu pasti tidak sanggup melakukan itu, kembalilah ke Rabb-mu dan mintalah keringanan untuk umatmu!” namun Rasulullah ﷺ menjawab “Aku malu kepada Rob-Ku. Aku rela dengan hal ini dan berserah diri.”
Dari peristiwa isra dan mi ‘raj inilah awal mula perintah melaksanakan Shalat Fardhu 5 waktu dalam sehari
Kewajiban Shalat lima waktu memang baru muncul setelah isra’ mi ’raj, tapi bukan berarti sebelum itu Nabi Muhammad tidak pernah mengerjakan Shalat. Sebetulnya kewajiban Shalat sudah ada sebelum peristiwa isra’ mi ’raj. Shalat diwajibkan kepada Nabi Muhammad sejak awal ia diangkat sebagai nabi dan menerima wahyu pertama.