Tanda baca merupakan simbol yang digunakan untuk membantu penyampaian makna dalam sebuah tulisan.
Penggunaan tanda baca sangatlah penting untuk menghasilkan tulisan yang jelas, mudah dipahami, dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan dalam penggunaan dapat mengakibatkan misinterpretasi makna tulisan, bahkan mengubah makna kalimat secara keseluruhan.
Fungsi utama:
- Membedakan jenis kalimat: titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!) membantu membedakan jenis kalimat, seperti kalimat pernyataan, kalimat tanya, dan kalimat seru.
- Memisahkan unsur kalimat: Tanda koma (,), tanda titik koma (;), dan tanda hubung (-) membantu memisahkan unsur-unsur kalimat, seperti frasa, klausa, dan kata-kata yang berurutan.
- Menunjukkan intonasi: Tanda seru (!) dan tanda tanya (?) membantu menunjukkan intonasi yang ingin disampaikan penulis dalam kalimat.
- Menegaskan makna: Tanda tanda petik (“…”) dan tanda kurung ([…]) membantu menegaskan makna kata atau frasa tertentu dalam kalimat.
Jenis tanda baca
Tanda titik (.)
Titik (.) menjadi penanda akhir dari sebuah kalimat. selain itu dapat diipakai sebagai pembatas untuk angka atau bilangan ribuan ataupun kelipatannya dan dipakai pada pembatas jam dan menit dalam hitungan waktu.
Tanda baca koma (,)
koma (,) adalah salah satu tanda baca yang paling sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Tanda koma memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
1. Memisahkan unsur-unsur dalam perincian:
Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam perincian, seperti kata, frasa, atau bilangan. Contoh:
- Kata: Saya membeli buku, pensil, dan pulpen.
- Frasa: Kami pergi ke pantai, gunung, dan air terjun.
- Bilangan: Dia mendapat nilai 90, 85, dan 75.
2. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat:
Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, terutama jika anak kalimatnya mendahului induk kalimat. Contoh:
- Jika kamu rajin belajar, kamu pasti akan mendapatkan nilai yang bagus.
- Meskipun cuaca panas, dia tetap pergi berolahraga.
3. Memisahkan kalimat majemuk:
Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat majemuk yang setara, yaitu kalimat-kalimat yang memiliki hubungan koordinatif. Contoh:
- Dia rajin belajar, tetapi dia juga suka bermain.
- Dia pintar bernyanyi, dan dia juga pandai menari.
Baca juga: Manfaat belajar matematika untuk anak.
4. Mengapit keterangan tambahan:
Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan, seperti keterangan tempat, waktu, dan cara. Contoh:
- Di Jakarta, banyak sekali gedung pencakar langit.
- Pada hari Senin, dia akan pergi ke dokter.
- Dengan hati-hati, dia menyeberang jalan.
5. Memisahkan kata seru atau kata antar kalimat:
Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata seru atau kata antar kalimat, seperti “oh,” “hei,” “wah,” dan sebagainya. Contoh:
- Oh, ternyata kamu di sini!
- Hei, tunggu dulu!
- Wah, pemandangannya indah sekali!
6. Digunakan sebelum kata penghubung:
Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung, seperti “tetapi,” “melainkan,” “sedangkan,” dan sebagainya, dalam kalimat majemuk pertentangan. Contoh:
- Dia rajin belajar, tetapi dia tidak pandai matematika. suka bernyanyi, melainkan dia lebih suka menari.
- Dia ingin pergi ke pantai, sedangkan aku ingin pergi ke gunung.
7. Digunakan dalam penulisan alamat:
Tanda koma digunakan dalam penulisan alamat untuk memisahkan nama jalan, kota, dan negara. Contoh:
- Jalan Sudirman, Jakarta, Indonesia
- Jalan Braga, Bandung, Indonesia
Tanda seru (!)
Tanda seru dipakai sebagai pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupaun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
- Alangkah indahnya pemandangan ini!
- Saya tidak melakukannya!
- Semangat terus!
- Hentikan!
Tanya (?)
Fungsi utama tanda tanya adalah untuk menandai akhir kalimat tanya. Kalimat tanya adalah kalimat yang digunakan untuk menanyakan sesuatu kepada orang lain. Contoh:
- Kapan kamu datang?
- Di mana rumahmu?
- Apa yang ingin kamu makan?
Tanda titik dua (:)
Fungsi utama tanda titik dua adalah untuk menunjukkan perincian atau penjelasan lebih lanjut atas suatu pernyataan yang telah disebutkan sebelumnya. Tanda titik dua digunakan pada akhir kalimat yang lengkap dan diikuti oleh uraian yang menjelaskan atau memerinci pernyataan tersebut.
Contoh:
- Ada tiga bahan utama untuk membuat kue ini: tepung terigu, gula, dan telur.
- Topik yang akan dibahas dalam rapat hari ini adalah: evaluasi kinerja tim, rencana pemasaran baru, dan persiapan anggaran tahun depan.
- Dia memiliki banyak hobi: membaca buku, menonton film, dan bermain musik.
Titik koma (;)
Titik koma dapat digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang tidak dihubungkan dengan kata penghubung. Hal ini dilakukan ketika kalimat-kalimat tersebut memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi.
Contoh:
- Saya suka membaca buku; saya juga suka menonton film.
- Dia rajin belajar; dia juga disiplin mengerjakan tugas.
- Cuaca hari ini cerah; angin bertiup sepoi-sepoi.
Tanda hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk menyambung kata yang berulang, baik yang ditulis secara keseluruhan maupun sebagian.
Contoh:
- anak-anak
- kupu-kupu
Penting untuk diingat bahwa:
- Tanda hubung tidak digunakan untuk menyambung kata yang sudah memiliki aturan penulisan yang baku, seperti kata majemuk dan kata serapan.
- Tanda hubung selalu diikuti dengan spasi di kedua sisinya.
- Penggunaan tanda hubung dapat bervariasi tergantung pada konteks dan gaya penulisan.
Tanda baca Petik (“….”)
Tanda petik (baik tunggal (‘. . .’) maupun ganda (“. . .”) ) adalah tanda baca yang digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan, kutipan, frasa, atau kata.
Berikut adalah beberapa fungsi utama tanda petik:
1. Mengapit Petikan Langsung
Fungsi utama tanda petik adalah untuk mengapit petikan langsung, yaitu kata-kata yang diucapkan atau ditulis oleh orang lain dan dikutip secara persis.
Contoh:
- Dia berkata, “Saya ingin menjadi dokter.”
- Dalam bukunya, dia menulis: “Kebahagiaan adalah kunci utama untuk hidup yang sehat.”
2. Mengapit Judul Karya Tulis
Tanda petik digunakan untuk mengapit judul karya tulis, seperti:
- “Laskar Pelangi: Sebuah Kisah” oleh Andrea Hirata
- “Surat Al-Baqarah” dalam Al-Qur’an
- “Simfoni Lima” oleh Ludwig van Beethoven
3. Mengapit Istilah Tertentu
Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah tertentu, terutama istilah yang kurang dikenal atau memiliki makna khusus.
Contoh:
- “Brainwashing” adalah teknik manipulasi mental untuk mengubah cara berpikir dan keyakinan seseorang.
- “Selfie” adalah foto yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera smartphone atau kamera digital.
- “Hashtag” adalah kata atau frasa yang diawali dengan tanda pagar (#) yang digunakan untuk mengelompokkan konten di media sosial.
4. Mengapit Kata atau Ungkapan yang Digunakan dengan Makna Khusus
Tanda petik digunakan untuk mengapit kata atau ungkapan yang digunakan dengan makna khusus, berbeda dari makna aslinya.
Contoh:
- Dia berkata dengan “senyum manis” bahwa dia ingin membantu saya.
- Dia adalah “bintang lapangan” tim sepak bola sekolahnya.
- Peristiwa itu merupakan “titik balik” dalam hidupnya.
Penting untuk diingat bahwa:
- Penggunaan tanda petik tunggal dan ganda memiliki perbedaan. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain, sedangkan tanda petik ganda digunakan untuk mengapit petikan yang berdiri sendiri.
- Tanda petik selalu diikuti dengan spasi di kedua sisinya.
- Penggunaan tanda petik dapat bervariasi tergantung pada konteks dan gaya penulisan.
Tanda kurung (…)
Tanda kurung (baik kurung biasa () maupun kurung siku []) adalah tanda baca yang digunakan untuk mengapit kalimat, frasa, kata, atau angka yang memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Mengapit Keterangan Tambahan
Fungsi utama tanda kurung adalah untuk mengapit keterangan tambahan, seperti:
- Singkatan atau akronim: PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
- Padanan kata asing: Dia adalah seorang dokter (physician) yang terkenal.
- Tahun: Buku ini diterbitkan pada tahun 1984.
- Nomor: Bab 5 (halaman 100-120) membahas tentang sistem pencernaan manusia.
2. Mengapit Kalimat Penjelas
Tanda kurung juga dapat digunakan untuk mengapit kalimat penjelas, yaitu kalimat yang memberikan penjelasan lebih lanjut atas kalimat sebelumnya.
Contoh:
- Dia berasal dari Yogyakarta (Kota Pelajar).
- Saya ingin belajar bahasa Inggris (khususnya bahasa Inggris Amerika).
- Ibu membeli beberapa buah (seperti apel, jeruk, dan pisang) untuk camilan.
Penting untuk diingat bahwa:
- Penggunaan tanda kurung biasa () dan kurung siku [] memiliki perbedaan. Tanda kurung biasa digunakan untuk mengapit keterangan tambahan, kalimat penjelas, kata atau frasa yang bisa dihilangkan, dan urutan atau perincian. Sedangkan kurung siku digunakan untuk mengapit koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli.
- Tanda kurung selalu diikuti dengan spasi di kedua sisinya.
- Penggunaan tanda kurung dapat bervariasi tergantung pada konteks dan gaya penulisan.