Hingga saat ini masih ada orang yang tidak menerima apa yang telah Allah berikan kepada mereka. Ada perempuan-perempuan yang tidak senang karena tercipta sebagai perempuan, sehingga meniru laki-laki dalam hal penampilan dan cara berbicara, begitu juga sebaliknya, hal ini terjadi lantaran ketidakpuasan pada takdir yang telah ditentukan oleh-Nya.

Sebagai seorang Muslim maupun Muslimah tentu kita harus menerima dan menenangkan hati serta bersikap lapang terhadap ketetapan Allah atas dirinya karena dengan sikap itulah, seorang hamba dapat meraih ridho Allah SWT.
Ridha berarti bahagia, tenang, dan keiklasan hati serta kelapangan terhadap takdir dan ketetapan Allah SWT. Adakalanya kita menerima sesuatu yang tidak mengenakkan atau yang tidak disukai, maka di situlah pentingnya sikap sabar dan ridha dalam menerimanya.
Dalam kondisi demikian, seorang Muslim juga harus senantiasa kembali kepada Allah dengan selalu berdzikir. Ingat pula bahwa cobaan hidup bisa berupa hal yang baik atau buruk. Maksudnya, cobaan hidup itu bisa dalam bentuk sesuatu yang disenangi manusia atau yang tidak disukai mereka.
Segala sesuatu sudah Allah tetapkan
Percaya pada qadha dan qadhar adalah salah satu rukun iman. Rasulullah SAW bersabda, “Iman adalah engkau beriman (percaya) kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, Hari Akhir, dan engkau percaya kepada takdir Allah yang baik maupun yang buruk.”
Dalam hadits riwayat Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah SAW bersabda,
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR Muslim)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, “Segala sesuatu itu ada hakikatnya. Seorang hamba tidak akan sampai kepada hakikat iman sampai ia meyakini bahwa apapun yang (ditakdirkan) menimpanya, tidak akan meleset darinya. Dan apapun yang (ditakdirkan) tidak menimpanya maka tak akan menimpanya.” (HR Muslim dari Abu Darda)
Hadits-hadits tersebut menunjukkan, seberapa kerasnya seorang hamba menghindar dari sesuatu, atau berusaha mencapai sesuatu, itu tidak akan terjadi bila Allah SWT tidak menetapkannya demikian. Jika Allah SWT menghendaki sesuatu terhadap diri seorang hamba, maka terjadilah. Di sinilah pentingnya berserah diri kepada Allah SWT.
Hikmah di balik setiap ujian
Mengapa Allah juga menimpakan kejadian yang tidak menyenangkan dan tidak kita sukai dalam kehidupan kita? Menghadapi semua itu jangan dulu mengeluh dan berburuk sangka kepada Allah, karena Allah tidak mungkin tega dan membiarkan kita menghadapi apa yang menimpa kita. Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah Allah sebenarnya rindu dengan kita untuk selalu menyebut nama-Nya dan mengadukan persoalan yang kita hadapi kepada-Nya.
Baca juga: Urutan Dzikir Setelah Sholat Fardhu.
Allah SWT menciptakan senang untuk mengingatkan kita akan berbagi kebahagiaan, Allah SWT menciptakan sedih, agar kita lebih dekat lagi pada-Nya. Karena ketika sedih, manusia memiliki kecenderungan untuk berkeluh-kesah.
Dekatilah dia agar kita mendapatkan jalan keluar dari kesedihan kita. Setiap rasa menyimpan makna. Pekalah atas makna-makna rasa dalam hidup ini. Pekalah atas setiap peristiwa yang kita pikir sebagai kebetulan.
Tak ada kebetulan, karena dari setiap peristiwa terkandung makna. Makna yang Allah SWT harap kita bisa ambil agar kita bisa semakin dekat pada Nya. Dia maha pengatur, seperti yang terdapat dalam QS Al Baqoroh ayat 216: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
Segala sesuatu berjalan atas ijin-Nya
Sebagai seorang muslim kita mesti menyadari bahwa apapun yang terjadi semuanya atas izin Allah. Baik hal yang baik yang terjadi pada kita maupun hal yang buruk menimpa kita. Termasuk daun yang gugur sekalipun semuanya atas izin Allah.(QS. Al-An’am : 59).
Termasuk keberadaan kita di dunia saat ini, bagaimana keadaan kita semuanya atas izin Allah. Begitu juga dengan kesuksesan dan keberhasilan yang telah kita dapatkan semuanya adalah atas izin Allah. Demikian pula halnya dengan kegagalan yang kita hadapi, semuanya juga atas izin dari Allah. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa oleh Allah. Tinggal bagi manusia untuk menerima dan menghadapi semua itu dengan sabar atau berkeluh kesah.
Sering kita mengeluh dan berkeluh kesah dengan semua yang terjadi pada kita. Terlebih yang menimpa kita adalah hal yang buruk dan tidak kita senangi dan tidak kita harapkan terjadi. Akibatnya kita berburuk sangka kepada Allah atas apa yang terjadi pada kita.
Tetapi sadarlah. Semua kejadian yang paling buruk pun semua terjadi atas izin Allah, semua yang terjadi memang telah Allah rencanakan dengan baik. Maka oleh sebab itu jadikan hati kita untuk selalu berbaik sangka kepada Allah.
Oleh sebab itu marilah kita segera kembali kepada Allah, kembalikan kepada-Nya dengan hati yang lapang dan asahlah hati kita dengan beristighfar agar hati kita kembali tenang dan sadar. Mari kita tanamkan keyakinan dalam diri kita bahwa semua yang terjadi dalam hidup ini semuanya atas izin Allah.