Tetap Terhubung

Contact Form
Edit Template

Bagaimana Cara Sujud Syukur

Sujud syukur merupakan sujud yang dilakukan sebagai upaya mensyukuri nikmat Allah karena telah memberikan nikmat atau terlepas dari bahaya (musibah).

Namun sujud syukur tidak dilakukan untuk nikmat yang terus datang. Hal tersebut terjadi karena, Allah selalu memberikan nikmat yang tak pernah putus kepada hambanya. Misalnya nikmat napas, nikmat bisa makan tiga kali sehari dengan gizi yang cukup, nikmat hidup, dan nikmat-nikmat lainnya.

Sujud syukur disunakahkan dalam dua kondisi, di antaranya.

  • Ketika sedang mendapatkan anugerah atau nikmat baru seperti mendapatkan hidayah, mendapat pertolongan, masuk islam, kelahiran anak, dan lain sebagainya.
  • Ketika terhindar dari suatu musibah seperti selamat dari kecelakaan, selamat dari pembunuhan, selamat dari bencana, dan lain sebagainya.

Mungkin beberapa orang melakukan sujud syukur ketika selesai melaksanakan salat lima waktu atau setelah berdzikir. Ulama Syafi’yah dan ulama Hambali tidak mensyariatkan untuk sujud syukur karena  mendapatkan nikmat yang sifatnya terus menerus tanpa putus.

Tata cara melaksanakan sujud syukur

Untuk melaksanakan sujud syukur, ada beberapa tata cara yang harus kita ikuti. Tara caranya adalah sebagai berikut:

1. Membaca Niat

Sebelum melaksanakan sujud syukur, ada niat yang harus dibaca dalam hati dengan posisi berdiri sempurna menghadap kiblat. adapun bisa membaca:

Nawaitu sujudas syukri sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat melakukan sujud syukur sunah karena Allah Ta’ala.”

2. Melakukan Takbiratul Ihram

Takbiratul ihram merupakan rukun qauli (rukun yang berupa ucapan) yang dengannya seseorang telah masuk dalam rangkaian ibadah sholat.

Allaahu akbar.

Artinya: “Allah Maha Besar”

3. Melakukan Sujud Syukur Satu Kali

Lakukan gerakan sujud seperti pada umumnya selama satu kali.

4. Membaca Doa Sujud Syukur Saat Posisi Sujud

Bacaan doa sujud syukur adalah sebagai berikut.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Subhaanallohi walhamdulillaahi walaa ilaaha illalloohu walloohuakbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah Yang Maha Tinggi, Maha Agung.”

5. Duduk di Antara Dua Sujud

Cara duduk di antara dua sujud adalah dengan duduk iftirasy, yakni membentangkan punggung kaki kiri di lantai dan mendudukinya.

Lalu kaki kanan ditegakkan dan jari-jarinya menghadap kiblat.

6. Mengucapkan Salam

Ucapkan salam seperti di akhir salat. Salam dilakukan dengan menoleh ke kanan hingga pipi terlihat dari belakang.

Kemudian, menoleh ke kiri hingga pipi terlihat dari belakang, sambil mengucapkan:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Artinya: “Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepada kalian.”

Doa sujud syukur yang bisa dilafazkan

1. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Tahlil

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi, wa laa ilaaha illallaah, wallahu akbar.

Artinya: “Maha Suci Allah. Segala puji kepunyaan Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”

2. Membaca Zikir Syukur

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَا رَكَ اللهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ

Sajada wajhiya lilladzii kholaqohu washowwarohu wasyaqo sam’ahu wa bashorohu bihaulili wa quwwatihi fatabaa ro kallaahu ahsanul khooliqiin.

Artinya: Aku sujudkan wajahku kepada yang menciptakannya, membentuk rupanya, dan membuka pendengaran serta penglihatan. Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta.”

Baca juga: Tatacara membayar Fidyah.

3. Membaca Surat An-Naml Ayat 19

رَبِّ اَوۡزِعۡنِیۡۤ اَنۡ اَشۡکُرَ نِعۡمَتَکَ الَّتِیۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَیَّ وَ عَلٰی وَالِدَیَّ وَ اَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰىہُ وَ اَدۡخِلۡنِیۡ بِرَحۡمَتِکَ فِیۡ عِبَادِکَ الصّٰلِحِیۡنَ

“Robbi au zi’nii an asykur ni’matakallatii an ‘amta ‘alayya wa ‘alaa waa lidayya wa an a’mal shoolihan tardhoohu wa adkhilnii birohmatika gii ‘ibaadikasshoolihiin.”

Artinya: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku;

dan untuk mengerjakan amal salih yang Engkau ridhai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang salih,” (QS. An-Naml ayat 19).

4. Tahmid dari Syekh Sulaiman Al-Kurdi

Syekh Sulaiman Al-Kurdi menganjurkan tahmid berikut ini sebagai doa sujud syukur:

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَ عَلَيَّ بِكَذَا وَدَفَعَ عَنِّيْ كَذَا وَعَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلَى بِهِ فُلَانًا

Alhamdulillāhil ladzī an‘ama ‘alayya bi kadzā, wa dafa‘a annī kadzā, wa ‘āfānī mimmābtalā bihī fulānan.

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Zat yang memberikan nikmat kepadaku berupa …. sebutkan dalam hati nikmat yang diterima). Dan menolak dariku marabahaya …. (sebutkan bahaya yang dimaksud). Dan menyelamatkanku dari musibah yang Allah berikan kepada fulan .… (sebutkan musibah yang dimaksud),”

5. Doa Sujud Syukur Ketika Terhindar dari Bahaya Maksiat

Dengan maraknya perzinahan yang merebak di sekitar kita, mendapatkan perlindungan Allah dari segala dosa maksiat tersebut patut kita syukuri.

Maka dari itu, melansir dari Islam NU, berikut ini doa sujud syukur yang diucapkan ketika terhindar dari dosa maksiat.

اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا

Allāhumma lā taj‘al mushībatanā fī dīninā.

Artinya: “Ya Allah, jangan jadikan musibah kami pada agama kami.”

6. Membaca Doa Sujud Syukur Seperti Sujud Tilawah

Doa sujud tilawah juga bisa dijadikan sebagai salah satu doa sujud syukur. Ini karena sebagian ulama menganggap keduanya adalah hal yang sama,

Adapun doa sujud tilawah yang dapat dibacakan ketika melakukan sujud syukur, yaitu:

سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الخَالِقِيْنَ 

Sajada wajhiya lil ladzī khalaqahū wa shawwarahū wa syaqqa sam‘ahū wa basharahū bi haulihī wa quwwatihī fa tabārakallāhu ahsanul khāliqīna.

Artinya: “Diriku bersujud kepada Zat yang menciptakan dan membentuknya, membuka pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya.

Maha suci Allah, sebaik-baik pencipta,” (Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu’in pada hamisy I’anatut Thalibin, (Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H), juz I, halaman 246).

7. Doa Sujud Sahwi

Terdapat juga bacaan doa sujud sahwi apabila seseorang sedang dalam ragu-ragu dalam rakaat salatnya.

Doa sujud syukur satu ini perlu dilakukan dalam gerakan salat, yakni dengan lafaz sujud sahwi:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُوْا 

Subhana man laa yanaamu walaa yashu.

Artinya, “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”

Itulah sedikit penjelasan tentang bagaimana tata cara melakukan sujud syukur, semoga bermanfaat.

Bagikan ke Temanmu

Postingan populer

  • All Post
  • Kesehatan
  • Lainnya
  • Lifestyle
  • Lingkungan Alam
  • Pendidikan
  • Program
  • Psikologi
  • Serba Serbi Dunia Islam
  • Teknologi
    •   Back
    • Dzikir & Doa bersama
    • Bimbingan Belajar
    • Santunan Yatim
    • Wakaf
    • Saras Lansia
    • Kegiatan Ramadhan
    • Qurban
    • Khitan Massal
    •   Back
    • Kisah Inspirasi

Kategori

Informasi: semua dana donasi yang terhimpun di Yayasan Lazuardi murni disalurkan untuk kepentingan sosial, dan BUKAN untuk tujuan pencucian uang, terorisme, maupun tindak kejahatan lainnya.

Ikuti kami

Copyright © 2024 Yayasanlazuardi Indonesia. All Rights Reserved