Saat memasuki tiga tahun pertama, anak memasuki masa tumbuh kembang optimal. Pada masa inilah anak mengeksplorasi dirinya. Membatasi aktivitas anak karena kekhawatiran orang tua akan alasan kesehatan, hanya akan membuat buah hati tak bebas mengeksplorasi diri.
Membatasi aktivitas di tempat umum karena khawatir terserang berbagai penyakit, atau melarang anak mencorat-coret karena khawatir rumah berantakan. Apapun bentuk larangan atau batasan sering kali dilakukan orang tua tanpa menyadari bahwa kebutuhan anak tak terpenuhi.
Ini adalah pendekatan yang bijaksana dalam mendidik anak. Alih-alih melarang secara mutlak, membatasi memberikan ruang bagi anak untuk belajar dan mengambil keputusan sendiri, namun tetap dalam koridor yang aman dan sesuai dengan nilai-nilai yang kita ajarkan.

Mengapa membatasi lebih efektif daripada melarang?
- Memupuk kemandirian: Dengan memberikan batasan, anak belajar untuk membuat pilihan sendiri. Ini membantu mereka mengembangkan rasa tanggung jawab dan kemandirian.
- Meningkatkan rasa percaya diri: Ketika anak merasa dipercaya untuk mengambil keputusan dalam batasan tertentu, kepercayaan dirinya akan tumbuh.
- Membuka ruang untuk negosiasi: Batasan membuka peluang untuk berdiskusi dan bernegosiasi dengan anak. Ini mengajarkan mereka pentingnya komunikasi yang baik.
- Mencegah pemberontakan: Larangan mutlak seringkali memicu rasa ingin tahu yang lebih besar dan bahkan pemberontakan pada anak.
- Membantu anak memahami konsekuensi: Dengan membatasi, anak secara alami akan belajar tentang konsekuensi dari pilihan mereka.
Baca juga: Solusi jitu hadapi anak yang pemarah
Contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari:
- Main gadget: Alih-alih melarang total, batasi waktu bermain gadget.
- Nonton TV: Tentukan waktu dan acara TV yang boleh ditonton.
- Bermain di luar: Batasi waktu bermain di luar, terutama saat cuaca buruk.
- Makan makanan tertentu: Berikan penjelasan mengapa makanan tertentu tidak baik untuk kesehatan, tapi sesekali boleh dicicipi.
Tips memberikan batasan yang efektif:
- Jelas dan spesifik: Sampaikan batasan dengan bahasa yang mudah dipahami anak.
- Konsisten: Terapkan batasan secara konsisten agar anak tidak bingung.
- Berikan alasan: Jelaskan alasan di balik setiap batasan.
- Libatkan anak: Ajak anak untuk membuat kesepakatan bersama.
- Bersikap fleksibel: Sesuaikan batasan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Penting untuk diingat:
Setiap anak berbeda, sehingga cara memberikan batasan pun akan berbeda-beda. Yang terpenting adalah menemukan keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab.