Tak hanya mengajarkan salat, berpuasa, dan membaca Al-Quran, mengajarkan anak bacaan hadits juga bisa Mama lakukan sebagai cara mengajarkan pendidikan agama sejak usia dini.
Ada banyak hapalan hadits pendek yang bisa Mama ajarkan pada anak, hadits-hadits ini tentunya dapat menjadi pegangan yang akan diamalkan anak dalam hidupnya nanti.
Mengajarkan anak hadits juga memiliki berbagai keutamaan lho, Maka. Hal ini seperti yang diriwayatkan dalam HR. Tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah dari Zaid bin Tsabit ra yang artinya:
“Semoga Allah menjadikan berseri-seri wajah seseorang yang mendengar dari kami hadits lalu dia menghafalkannya kemudian menyampaikannya kepada orang lain….”
Lantas, apa saja 4 hadits pendek yang bisa Mama ajarkan pada anak? Yuk, simak
1. Hadits Imaniat
Berikut ini 5 hadits Imaniat yang bisa Mama ajarkan pada anak, diantaranya adalah sebagai berikut:
الَدِّيْنُ يُسرٌ
Ad diinu yusrun (HR Bukhari) Artinya: Agama itu mudah
نمَا الأعْمَالُ باِلنِّيَةِإِ
Innamal a’maalu bin niyyaat (HR Bukhari) Artinya: Setiap amal sesuai dengan niatnya
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ عَلَى أَحَدٍ يَقُولُ : اَللهُ اَللهُ
Laa taquumus saa’atu ‘alaa ahadin yaquulu Allah… Allah… (HR Muslim) Artinya: Tidak akan datang kiamat selama masih ada yang mengucap Allah… Allah…
الَدُّعَاءُ مُخُّ اْلِعبَادَةِ
Ad du’aau mukhkhul ibaadah (HR Tirmizi) Artinya: Do’a adalah inti ibadah
اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ
Ittaqillaha haitsu maa kunta (HR Tirmizi) Artinya: Takutlah kepada Allah dimana saja kamu berada
لدَّالُّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِا
Ad daallu ‘alal khairi kafaa’ilihi (HR Tirmizi) Artinya: Orang yang mengajak kebaikan mendapat pahala yang sama dengan orang yang diajaknya
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Man tashabbaha bi qaumin fa huwa min hum (HR Abu Daud) Artinya: Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia akan digolongkan sebagai kaum tersebut
مَنْ بَنىَ لِلّهِ مَسْجِدًا بَنىَ اللهُ لَهُ بَيْةً فِي الجَنَّةِ
Man banaa lillahi masjidan banallahu lahuu baytan fil jannah(HR Muslim) Artinya: Barangsiapa membangun masjid karena Allah maka Allah akan bangunkan rumah baginya di dalam surga
2. Hadits Ibaadaat
Selanjutnya ada hadits Ibaadaat yang bisa Mama ajarkan pada anak untuk dihafal dan diamalkan dalam kehidupannya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ الصَّلاَةُ
Miftaahul Jannati As Sholaah (HR Ahmad) Artinya: Kunci surga adalah shalat
الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ
At thuhuuru syathrul imaan (HR Muslim) Artinya: Kebersihan adalah sebagian iman
اَلدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ
Ad du’aau silaahul mu’min (Jamius Saghir) Artinya: Do’a adalah senjata orang beriman
الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
Al kalimatut thayyibatu shadaqah (HR Bukhari) Artinya: Berkata yang baik adalah sedekah
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Khairukum man ta’allamal Qur’aana wa ‘allamahu (HR Bukhari) Artinya: Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya
أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ يُنْفَقْ عَلَيْكَ
Anfiq yabna Aadama yunfaq ‘alaik (HR Bukhari) Artinya: Berinfaqlah wahai anak Adam maka engkau akan dibalas
مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السِّلاَحَ فَلَيْسَ مِنَّا
Man hamala ‘alainas silaaha fa laisa minnaa (HR Bukhari) Artinya: Barangsiapa menakut-nakuti dengan senjata kepada kami maka bukan golongan kami
مَنْ عَزَّى مُصَابًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ
Man ‘azzaa musaaban falahu mitslu ajrih (HR Tirmizi) Artinya: Barangsiapa menghibur orang yang tertimpa musibah maka baginya pahala seperti orang yang tertimpa musibah
3. Hadits Muamalaat
Hadits Muamalaat menjadi hadits selanjutnya yang dapat diajarkan pada anak untuk selalu dihafal dan diamalkan. Berikut diantara hadits-hadits Muamalaat:
مَنْ غَشَّنا فَلَيْسَ مِنَّا
Man ghassyanaa fa laisa minnaa (HR Muslim) Artinya: Siapa yang curang bukan golongan kami
مَنِ انْتَهَبَ نُهْبَةً فَلَيْسَ مِنَّا
Manintahaba nuhbatan fa laisa minnaa (HR Tirmizi) Artinya: Siapa merampas milik orang bukan golongan kami
لَعَنَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ
La’ana Rasulullahi (SAW) ar rasyia wal murtasyia (HR Abu Daud)Artinya: Laknat Rasulullah (saw) kepada orang yang menyogok dan yang disogok
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
Al mar’u maa man ahabba (HR Muslim) Artinya: Seseorang akan bersama siapa yang dicintainya
سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
Sibaabul muslimi fusuuqun wa qitaaluhu kufrun (HR Tirmizi) Artinya: Mencaci seorang muslim adalah dosa dan memeranginya adalah kufur
أحَبُّ الْبِلاَدِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا
Ahabbul bilaadi ilallaahi masaajiduha (HR Bukhari) Artinya: Tempat yang paling dicintai Allah di muka bumi adalah masjid-masjidnya
بَلِّـغُوْا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
Ballighuw anniy walau aayah (HR Bukhari) Artinya: Sampaikan dariku walau satu ayat
اَلأَنَاةُ مِنَ اللَّهِ وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
Al-anaatu minallahi wal ‘ajalatu minas syaithan (HR Tirmizi) Artinya: Kehati-hatian datangnya dari Allah dan ketergesa-gesaan datangnya dari setan
4. Hadits Muasyaraat
Selanjutnya ada 8 hadits Muasyaraat yang dapat dihafal oleh anak sejak usianya dini. Beberapa hadits Muasyaraat diantaranya adalah:
الَسَّلامُ قَبْلَ الكَلاَمِ
Assalamu qablal kalam (HR Bukhari) Artinya: Ucap salam sebelum bicara
الْجَنَّةُ تَحْتَ أقْدامِ الأُمَّهَاتِ
Al Jannatu tahta aqdaamil ummahaat (Kanzul Ummal) Artinya: Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu
رِضَى الرَّبِّ في رِضَى الْوَالِدِ
Ridhar Rabbii fii ridhal waalid (HR Tirmizi) Artinya: Ridha Allah terletak di dalam ridha orang tua
لايَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
Laa yadkhulul jannata qaati’un (HR Muslim) Artinya: Tidak akan masuk surga pemutus tali persaudaraan
مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يوم القيامة
Man satara musliman satarahullaahu yaumal qiyamah (HR Muslim) Artinya: Siapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat
اَلْيَدُ اْلعُلْياَ خَيْرٌ مِنَ اْليَدِ السُّفْلَى
Al yadul ulya khairun minal yadis suflaa (HR Muslim) Artinya: Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah
لاَ يَدْخُلُ الجنَّةَ مَنْ لاَ يَأمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
Laa yadkhulul jannata man laa ya’manu jaaruhu bawaa’iqahu(HR Muslim) Artinya: Tidak masuk surga orang yang tetanggannya tidak merasa aman dari gangguannya
لايُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ مَرَّتَيْنِ
Laa yuldaghul mu’min min juhrim marratain (HR Bukhari) Artinya: Orang beriman tidak akan tersengat dua kali di lubang yang sama